Siapa yang mengira bila ternyata orang yang pertama kali syahid dalam Islam justru seorang perempuan tua yang lemah, yang tetap teguh memperjuangkan agama Allah di tengah ancaman kaum kafir Makkah . Dialah Sumayyah binti Khubath. Shahabiyat Rasulullah SAW yang dikenal penyabar dan teguh pada pendirian imannya.
Dikutip dari kitab “Nisa Mubasyarat Bil Jannah” dijelaskan bahwa Sumayyah binti Khubath adalah seorang budak dari Abu Hudaifah Sn Mughirah Al Makhaumi. Ia, sama sekali tidak dikenal sebagian Makkah. Kala itu, usianya sudah sangat senja, namun pikirannya masih jernih, masih memancarkan cahaya dan semangat keimanan yang tinggi.
Sumayyah binti Khayyat juga pernah dibuang pada suatu tempat dan ditaburi pasir yang sangat panas dan dadanya diletakkan batu.
Apa yang dilakukan Sumayyah binti Khayyat?
Dengan keteguhan iman, tak terdengar rintihan atau kesakitan hanya Ahad… Ahad…’ yang terus berulang seperti yang dilakukan Yasir, ‘Ammar, dan Bilal ketika mereka disiksa dengan siksaan yang keji.
Pada saat itu, Rasulullah yang melihat kekejaman itu berseru, “Bersabarlah wahai keluarga Yasir karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.” Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak bab Mengenal Sahabat (III/383).
Sumayyah binti Khayyat mendengar seruan itu semakin tegar dan kokoh keimanannya, begitupun dengan Yasir.
Keteguhan ini membuat orang kafir menjadi putus asa dan membuat Abu Jahal melampiaskan lebih dalam lagi dengan menusukkan sangkur yang ada di genggamannya kepada Sumayyah
Maka keluarlah nyawa Sumayyah binti Khayyat dari raganya dengan keteguhan iman, membuatnya menjadi wanita pertama yang syahid dalam Islam.