Khutbah Jumat Muharram
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أما بعدُ فيا عباد الله أوصيكم وإيّاي نفسي بتقوى الله حقّ تقاته فقد فاز المتقون
Amma ba’du …
Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Itulah nikmat terbesar yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya. Semoga kita selalu berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita.
Dan marilah kita bersama perkuat ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
(QS. Ali Imran: 102)
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi panutan kita dan tiap sunnahnya selalu kita teladani…
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah …
Dalam khutbah kali ini, kita akan melihat bagaimanakah spirit hijrah dalam memasuki tahun baru hijriah ini mendorong kita pada semangat perubahan.
Allah SWT berfirman,
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.
Ayat diatas merupakan sebuah petunjuk yang sangat jelas dari Allah, bahwa suatu perubahan harus dimulai dari diri kita sendiri. Tentunya perubahan yang dimaksud adalah perubahan menuju arah kebaikan, bukan malah sebaliknya perubahan ke arah keburukan.
Allah telah berfirman dalam surat Al-Balad ayat 8-10 :
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّه عَيْنَيْنِۙ وَلِسَانًا وَّشَفَتَيْنِۙ وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِۙ
Artinya: Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata, dan lidah dan sepasang bibir? Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)
Berubah untuk menjadi baik memang tidak mudah. Ayat di atas dilanjutkan dengan ayat berikutnya, dimana Allah berfirman
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُ ۗفَكُّ رَقَبَةٍۙ اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ
Dan tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu? (yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir. Kemudian dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Al-Balad 11-17)
Perhatikan bagaimana dalam ayat di atas, memilih jalan baik diumpakan dengan “menempuh jalan yang mendaki dan sukar”
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
Dalam tafsir Ibn Katsir, kata “kabiirah” dijelaskan maknanya sebagai “masyaqqah tsaqiilah” atau sesuatu kesulitan yang sangat berat.
Lalu apa makna orang yang khusyu’ dalam ayat itu. Dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan, Abi Talhah menjelaskan, dari Ibn Abbas, bahwa orang yang khusyu adalah “يعني المصدقين بما أنزل الله ”, orang yang percaya dengan apa yang diturunkan Allah.
Maka dari ayat tersebut, jelas bahwa sebuah perubahan perlu sebuah perjuangan yang tidak mudah. Jika kita mengenang bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabat hijrah dari Mekkah ke Madinah, kita akan menyadari betapa beratnya perjuangan beliau.
Maka ada beberapa hal yang dapat menguatkan semangat dan langkah kita untuk berubah
Yang pertama: memohon petunjuk/hidayah dan pertolongan kepada Allah
Dalam setiap rakaat shalat kita, kita selalu membaca surat Al-Fatihah, dimana kita menyampaikan doa kita agar kita mendapat hidayah.
Hidayah adalah sesuatu yang sangat mahal harganya. Batas yang memisahkan antara orang yang masuk ke surga dan neraka adalah kalimat syahadat. Kalimat syahadat, secara verbal tidaklah panjang, namun betapa beratnya untuk diucapkan jika seseorang tidak mendapat hidayah.
Bahkan Rasulullah sendiri tidak dapat memberi hidayah kepada pamannya.
اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.(Al-Qasas: 56)
Dalam sebuah riwayat dalam Tafsir Ibn Katsir, diriwayatkan bahwa ayat tersebut turun ketika ajal mendekati Abu Thalib, paman Rasulullah SAW. Saat itu Rasulullah SAW mengajak pamannya tersebut untuk menyebut kalimat tauhid, namun hingga akhir hayatnya, bibir pamannya tersebut tidak jua menyebut kalimat tauhid.
Yang kedua: bersungguh-sungguh
Untuk berubah dan mendapatkan petunjuk, harus dilakukan dengan mujahadah, baik dengan doa maupun ikhtiar.
Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 69)
Yang ketiga: mengikuti langkah orang-orang yang ikhlas
Agar perubahan yang kita lakukan tidak salah jalan, tidak tersesat, maka kita perlu memiliki seseorang yang dapat membimbing kita, menemani kita, bahkan menegur kita dalam perjalanan kita untuk berubah. Siapakah orang yang layak kita ikuti? Yaitu orang-orang yang ikhlas.
Allah SWT Berfirman:
اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ
ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Yasin: 21).
Kesimpulan dari penjabaran di atas, bahwa untuk berubah, maka diperlukan setidaknya dua hal:
- Kita harus merubah diri kita sendiri
- kita harus khusyu
dan untuk menguatkan langkah perubahan kita, maka diperlukan:
- memohon petunjuk/hidayah dan pertolongan kepada Allah
- bersungguh-sungguh
- mengikuti langkah orang-orang yang ikhlas
Demikian khutbah pertama ini. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
Khutbah Kedua
الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَافِ الأَنْبِيَاءِ وَالمرْسَلِيْنَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ منها وَمَا بَطَنْ. وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا:
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
للَّهمَّ أَصْلِحْ لنا دِيننا الَّذي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا ، وأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا التي فِيهَا مَعَاشنا ، وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتنا الَّتي فِيها معادنا، وَاجْعلِ الحيَاةَ زِيادَةً لنا في كُلِّ خَيْرٍ ، وَاجْعَلِ الموتَ راحَةً لنا مِنْ كُلِّ شَرٍ
اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
رَبنا أَدْخِلْنا مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنا مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لنا مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. فاذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم وادعوه يستجب لكم ولذكر الله أكبر.