Sinar matahari menyinari celah di tanah, menerangi dunia batu pasir dalam nuansa berputar-putar bewarna oranye dan merah muda. Ini adalah Antelop Canyon, berada di Semak gersang Utara Arizona. Namanya diambil dari nama Antelop yang pernah merumput di sini. Dalam Bahasa Indonesia Antelope Canyon disebut dengan Ngarai Antelope.
Antelope Canyon terbentuk oleh erosi batuan pasir Navajo, terutama akibat banjir bandang dan kemudian karena proses sub-aerial. Air hujan, khususnya selama musim muson, mengalir ke cekungan memanjang di atas bagian ngarai celah, yang bertambah cepat dan memperbanyak pasir ketika tergerus ke jalur laluan sempit itu. Selama jutaan tahun air membentuk lorong sempit dengan dinding mengalir seperti gelombang.
Berbagai warna di dalam batupasir ngarai disebabkan oleh perbedaan mineral dalam batuan tersebut. Ada dua bagian Antelope Canyon: bagian atas dikenal sebagai The Crack dan bawah dikenal sebagai The Corkscrew. Para pengunjung biasanya mulai dari atas Antelope Canyon dan lanjut ke bagian bawah Antelope Canyon, bagian bawah Antelope Canyon lebih panjang, lebih dalam, dan sulit untuk dijelajahi. Dan untuk berkunjung harus mampu menaiki beberapa anak tangga dan tidak merasa kesulita untuk masuk ke ruang sempit.
Cuaca juga menjadi faktor penentu berubahnya warna di Antelope Canyon, saat mendung sinar matahari dihalangi oleh awan dan partikel udara, menciptakan efek penyerapan cahaya. Ketika kondisi seperti ini maka dihasilkan tampilan warna yang lembut dan redup di dalam canyon. Selain itu pencahayaan eksternal seperti hujan dan embun juga dapat memengaruhi bagaimana warna terlihat. Tetesan air dapat memantulkan cahaya dengan cara berbeda dan menciptakan tampilan yang lebih berkilau.
Pesan: “Alam melukis untuk kita, hari demi hari, memberikan keindahan yang tak terbatas”. – John Ruskin.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Antelope_Canyon
Ganeri Anita. 2021. Amazing Earth: The Most Incredible Places From Around The World. United States by DK Publishing 1450 Broadway, Suite 801, New York, NY 10018.
